Jumat, 24 Desember 2010

Pemerintah Pusat Diduga Tahan RPP Pelabuhan Bebas Sabang, Ratusan Buruh TKBM Menganggur

Pemerintah Pusat Diduga Tahan RPP Pelabuhan Bebas Sabang, Ratusan Buruh TKBM Menganggur

Sabang, SBN---Semenjak pelabuhan bebas dan perdagangan bebas sabang yang dikenal FreePort diresmikan pada tahun 2000 oleh Presiden Republik Indonesia, hingga tahun akhir 2010 ini, usia freeport sabang telah berjalan 10 tahun dikelola oleh BPKS (Badan Pengusahaan Kawasan Sabang) tapi RPP nya belum juga di teken oleh pemerintah pusat.
Padahal BPKS sudah bekerja sesuai dengan undang-undang nomor 36 tahun 2000 tentang penetapan peraturan pemerintah, pengganti undang-undang nomor 1 tahun 2000, tentang kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas menjadi undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 nomor 25, tambahan lembaran negara nomor 4053) dan undang-undang nomor 37 tahun 2000 tentang penetapan peraturan pemerintah, pengganti undang-undang nomor 2 tahun 2000. Tentang kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas sabang menjadi undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 nomor 252 tambahan lembaran negara nomor 4054, tapi yang ada terjadi di tubuh BPKS terus pergantian kepala BPKS mulai dari Zubir Sahrin diganti dengan Sahrul Sauta diganti dengan Syaiful Ahmad diganti lagi dengan Bapak Ruslan Abdul Gani, mantan pejabat Bupati Bener Meriah.
Terus menunggu turunnya RPP pelabuhan bebas sabang yang tak kunjung datang dan mengapa pemerintah pusat sulit sekali meneken RPP tersebut. Padahal RPP pelabuhan bebas sabang sudah di paraf oleh pihak BPKS (Dewan Kawasan Sabang) dan team Kementrian Keuangan Pusat pada hari rabu tanggal 25 agustus 2000 di Jakarta, setelah diparaf langsung diantarkan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, sekarang RPP pelabuhan bebas sabang sudah berada dimeja Presiden Republik Indonesia, janjinya Bapak Presiden Republik Indonesia RPP pelabuhan bebas sabang diteken pada akhir bulan september 2010, kenyataanya sampai Akhir tahun 2010 RPP pelabuhan bebas sabang juga belum ditekennya, maka diduga pemerintah pusat tahan RPP pelabuhan bebas sabang. Gara-gara RPP pelabuhan bebas sabang belum diteken ratusan buruh TKBM pekerja kasar kota Sabang terus menganggur.
Buruh TKBM kota sabang mengeluh apa arti dari Free Port, kalau sempinya lapangan pekerjaan dan untuk apa mobil roda empat, roda dua, gula, beras dan barang lainnya dimasukan ke Sabang, ini semua berkat kerja keras BPKS bersama beberapa para investor daerah maupun investor luar daerah, yang bertujuan menghidupkan free port sabang seperti tempo dulu, termasuk membuka luasnya lapangan kerja dan membantu meningkatkan pendapatan ekonomi rakyat, tapi kenyataannya program kerja yang tak bisa trealisasi, fakta terjadi di Free Port Sabang, disabang saat ini banyak mobil Mewah tapi tidak bisa dikeluarkan dari sabang, di bayar mahal pun tidak boleh. ini semua terjadi akibat RPP (rancangan peraturan pemerintah) untuk pelabuhan bebas sabang, belum diteken oleh pemerintah pusat , sangkut dimeja Bapak Presiden, maka terjadi freeport sabang yang telah berjalan 10 tahun belum nampak kemajuan, terkesan maju tidak mundur tidak.milih free Port Sabang.
Dan bukan ini saj, kekecewaaan masyarakat daerah dan luar daerah datang disabang untuk membeli mobil pada investor, setelah dibayar lunas untuk dibawa pulang ke asalnya ternyata ditahan dipintu penyebarangan Balohan,Sabang, dibayar mahal pun tidak boleh. kekecewaan masyarakat seperti ini akhirnya mobil yang telah dibeli dititipkan disabang dan ada juga yang kesal mobilnya dijual kembali dengan harga yang murah, ini semua akibat belum ada peraturan yang jelas, dari pemerintah pusat. Contoh lagi, beli gula 1 sak di sabang yang 50 kg untuk dibawa pulang ke Banda Aceh, sebagai tanda-tanda oleh-oleh dari sabang juga tidak boleh, jadi apa arti sebuah Free Port Sabang gula 1 sak pun yang berisi 50 kg tidak boleh dibawa pulang dan ditahan dipintu gerbang penyeberangan balohan.
Yang anehnya lagi, dari penglihatan wartawan koran ini disetiap hari, + 350 buruh TKBM pekerja kasar kota sabang menganggur tongkrong dikedai kopi, disebabkan minimnya lapangan pekerjaan di kota sabang, kalau disabang punya pendamping beberapa lapangan kerja yang lain seperti pabrik dan yang lainnya, mungkin buruh TKBM tersebut lari bekerja ke pabrik, Fakta dan nyata satu pabrik pun tidak ada di sabang, macam mana buruh TKBM tidak menganggur terus 10 tahun freeport sabang telah berjalan, RPPnya pun belum juga diteken, capek sudah buruh TKBM kota sabang menunggu. Namun tak kunjung datang juga.
Wartawan koran ini duduk bersama dengan beberapa buruh kota sabang senin 13/12 sambil menikmati kopi Aceh, buruh tersebut menyatakan hidup kami susah bapak wartawan, lapangan kerja di Sabang tidak ada sempit sekali, untuk makan pun susah, macam mana kami dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari untuk istri dan anak, apalagi memikirkan anak yang masih duduk dibangku sekolah membutuhkan biaya besar rasanya berat sekali. Bapak wartawan.
Lantas wartawan koran ini bertanya kepada buruh tersebut, apa masalah dan kendalanya ini disebabkan disabang minim lapangan pekerjaan,10 tahun sudah 10 Free Port berjalan, kegiatan Export dan Import pun tak ada, ini dikarenakan pemerintah pusat diduga menghambat penekenan RPP pelabuhan bebas sabang, kalau RPP pelabuhan bebas sabang sudah diteken nasib buruh TKBM kota sabang yang berjumlah + 350 orang tidak begini terus-terus menganggur.
Terus terangnya, (buruh-Red) bukan kami tidak mau kerja, memang tidak ada kerja, gara-gara lapangan kerja tidak ada, sering bertengkar dengan istri, menyangkut dengan kebutuhan hidup. Kata tegas buruh tersebut.
Kami atas nama buruh TKBM kota sabang meminta kepada pemerintah pusat segera meneken RPP pelabuhan bebas sabang dengan segera, kami buruh TKBM sabang sudah tidak tahan lagi terus menganggur dan sampai kapan lagi berakhirnya kami menganggur, RPP pelabuhan bebas Sabang yang bisa mengobati luka buruh TKBM kota Sabang dan dapat membuat sebuah perubahan sabang hari ini dan untuk dimasa mendatang, serta dapat mengurangi angka-angka pengangguran menuju masyarakat sejahtera adil dan makmur.
Tulisan ini diangkat keluhan masyarakat daerah dan masyarakat luar daerah, Buruh TKBM kota sabang dan para invortir, 10 tahun Freeport Sabang telah berjalan, RPP pelabuhan bebas sabang juga belum diteken oleh pemerintah pusat.
Soeharto kabiro, Surat Kabar Suara Buruh Nasional Sabang meminta kepada Bapak Dr. Toni Pimpinan Umum, Suara Buruh Nasional di Jakarta Pusat, dapat mengkobfirmasikan kembali kepada menteri-menteri terkait Bappenas dan DPR-RI apa kendala dan masalahnya, RPP Pelabuhan Bebas Sabang belum diteken, padahal usia Freeport Sabang telah berjalan 10 tahun (SOEHARTO).

Suatu Kehormatan Atas Kunjungan Menteri Koperasi dan UMKM Ke Koperasi Nasari

>> Saut Panggabean
Medan, SBN---Dalam temu persnya dengan media ini diruang kerjanya, Sahala Panggabean, Ketua KSP Nasari merasa bangga atas kunjungan Menteri Koperasi dan UMKM, Syariffudin Hasan beserta istri, Walikota Medan serta rombongan ke koperasi Nasari di Jalan Gatot Subroto No. 131-133 Medan.
Kemudian daripada itu para pimpinan dan staf karyawan Koperasi Nasari merasa terhormat dan bangga atas kunjungan Menteri Koperasi dan UMKM ke kantor mereka, hal ini menunjukkan bahwa koperasi Nasari adalah koperasi yang benar-benar dicintai masyarakat khususnya para nasabahnya, dari sekian banyak koperasi yang ada di kota Medan, Koperasi Nasari sungguh luar biasa mendapat kehormatan atas kunjungan Menteri tersebut.
Menyinggung soal pelayanan di koperasi nasari ini sudah disaksikan sendiri oleh Menteri Koperasi dan UMKM bahwa proses pelayanan terhadap nasabah sungguh cepat hanya dalam hitungan tiga menit proses layanan mereka selesai dan juga menteri melihat hal tersebut bahwa koperasi nasari ini koperasi yang baik dan layak mendapat pujian dari nasabahnya ataupun masyarakatnya.
Oleh karena itu diharapkan kepada masyarakat luas khususnya kota Medan dan juga bagi para pensiunan yang ingin menyimpan uangnya atau meminjam kredit dari koperasi nasari ini jangan sanksi atau ragu, karena koperasi nasari ini memberikan bunga tabungan yang cukup baik bila dibandingkan dengan koperasi-koperasi yang ada di Kota Medan . Begitu juga dengan halnya dengan mereka yang ingin memperoleh pinjaman kredit, Koperasi Nasari memberikan bunga yang rendah bagi nasabah.
KSP Nasari ini pada awalnya hanya beroperasi di Kotamadya Semarang, kemudian di Propinsi Jawa Tengah, lalu disusul oleh Daerah Istimewa Yogyakarta, Propinsi Jawa Barat, Propinsi Jawa Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Propinsi Banten, Sumatera Selatan, Bali, NTT, NTB, Propinsi Sumatera Utara, Propinsi Kalimantan Selatan dan Propinsi Sulawesi Selatan, dan kini KSP Nasari ini telah mampu melayani pensiunan di seluruh wilayah Indonesia.
KSP Nasari ini juga menjalin mitra kerja dengan Pos Indonesia, Mandiri Syariah, Bank BNI, Bank Bukopin, Bank Mandiri, Megalife Asuransi Jiwa, PT. Asuransi Jiwa Nusantara, Esia, Pasaraya Life, W-Net, Telkomsel, dan Sigma.
KSP Nasari juga telah memperoleh penghargaan Koperasi berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2006 dan juga memperoleh Anugerah Penghargaan Satyalencana Pembangunan. Jumlah anggota KSP Nasari ini sampai tahun 2010 berjumlah 150.000 orang dan juga diharapkan agar Tahun 2011 nanti jumlah anggota KSP berjumlah 200.000 orang.
Adapun visi dari KSP Nasari ini "Menjadi Koperasi Terbaik Milik Bangsa, Dengan Mengembangkan potensi Ekonomi Rakyat Menuju Sejahtera Bersama" sedangkan misinya "Mengelola Usaha Koperasi Secara Profesional Berbasis Tekonologi Terkini, Melakukan Inovasi Terus Menerus untuk Memperkuat Eksistensi dan Kompetensi Koperasi, Memberikan Pelayanan Prima Untuk Kepuasan Masyarakat yang Menjadi Anggota/Calon Anggota.

Perayaan Natal Oikumene PTPN II, III, IV Dimeriahkan Edo Kondologit

>> Saut Panggabean
Medan, SBN---Perayaan Natal Oikumene PT. Perkebunan Nusantara II, III dan IV dimeriahkan oleh artis ibukota Edo Kondolongit dan iringan paduan suara St Thomas Chonicles, Sabtu (11/12) kemarin. Lebih 2.000 orang hadir dalam acara ini.
Ir. Amri Siregar, mewakili Direksi PTPN II, III dan IV berharap agar kegiatan perayaan natal yang meriah seperti ini tidak saja dilangsungkan di hotel-hotel berbintang, namun dilaksanakan hingga pelosok-pelosok afdeling di kebun-kebun. Ia juga mengucapkan selamat natal dan selamat menyambut Tahun Baru 2011.
Disisi lain, Ketua Federasi SPBUN PTPN I-XIV, Syahrudin Ali mengatakan, perayaan natal oikumene kali ini dilaksanakan dengan penuh semangat,mengingat PTPN II, III dan IV dimampukan Tuhan dengan baiknya harga komoditas CPO di akhir tahun ini.
Diharapkan kondisi perusahaan yang baik ini, akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan karyawan. Selain itu lewat natal juga membentuk kepekaan dan solidaritas kepada para korban bencana alam seperti di Wasior, Mentawai dan Gunung Merapi. Untuk itulah PTPN I hingga XIV telah mampu mengumpulkan menyerahkan dana bantuan Rp783 juta ujarnya.
Sementara Ketua panitia Rediman Silalahi menyebutkan, dari hasil sumbangan kolekte para hadirin yang terkumpul pada malam perayaan natal ini kurang lebih Rp15 juta, yang sepenuhnya disumbangkan kepada korban bencana alam.
Sementara itu untuk sumbangan bakti natal, diserahkan kepada 6 panti asuhan diantaranya panti asuhan Rafael, Simpang Tiga, Balai Keselamatan, Claresta yang mengasuh anak yatim piatu dan korban bencana alam.
Total bantuan bakti natal ini Rp30 juta, yang diserahkan Dirut PTPN- II Ir. Bhatara Moeda Nasution, Dirut PTPN III Ir. Amri Siregar, dan Dirut PTPN-IV Ir Dahlan Harahap.
Bukit Tambunan yang mewakili Gubernur Sumatera Utara dalam acara tersebut, meyakini kegiatan serupa dapat berlangsung terus menerus dan segala perbedaan yang ada diantara umat beragama menjadi perekat kebersamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar