Medan, SBN---Memperingati Hari Buruh sedunia, Senin (2/5) Frront Pembela Pembebasan Buruh melakukan aksi turun kejalan dalam memperingati hari pendidikan para buruh menuntut dan mendesak pemerintah agar di sediakannya pendidikan layak dan gratis serta barvisi kerakyatan bagi seluruh rakyat.sehingga orang miskin (anak buruh, anak petani, anak jalanan, anak nelayan, anak tukang becak) dapat mengencam pendidikansetinggi-tingginya, sebab pendidikan adalah Hak Azasi Manusia yang harus di penuhi oleh pemerintah.
Indonesia sebenarnya merupakan negeri kaya raya,tetapi ironisnya rakyatnya sngat tertindas dan terjajah akibat dari sistim kapitalieme yang masih bercokol di negeri ini.parahnya kebijakan pemerintah sangat menindas rakyat miskin terlihat dari praktek yang di lakukan di bawah pimpinan rezim SBY-Budiono yang merupakan salah satu agen Amerika (kapitalisme) yang telah nyata-nyata ingin menyingkirkan rakyat miskin melalui undang-undang dan peraturan-peraturan yang di lakukannya.
Dalam orasinya massa menuntut antara lain, menolak ACFTA atau perdagangan bebas, cabut UU Ketenaga Kerjaan Nomor 13 tahun 2003, cabut Permenaker Nomor 17 tahun 2005, Hapuskan sistem outsourching, buruh kontrak, buruh harian lepas serta buruh borongan, bubarkan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI), bubarkan BKS PPS, kembalikan kewenagan penetuan upah buruh perkebunan pada Dewan Pengupahan, kebebasan berserikat bagi kaum buruh, tolak upah minimum, berikan upah layak nasional, dan tolak pembarangusan serikat buruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar