>> SM 45
Rantauprapat, SBN---Memberantas maraknya penyakit masyarakat seperti praktik prostitusi dan perjudian di Kabupaten Labuhanbatu membutuhkan kerja sama yang matang antara Muspida. Menanggapi itu, pemkab pun mengharapkan kerjasama dengan Polres dan aparat lainnya. AKBP Hirbak Wahyu Setiawan Kapolres Labuhan batu menyambut baik dan segera memberantas segala bentuk penyakit masyarakat, termasuk judi.
“Saya telah diminta organisasi ke agamaan baik islam maupun Kristen agar memberantas penyakit masyarakat ini. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini kiranya Kapolres Labuhanbatu dapat berkerjasama dengan Pemkab memberantas penyakit masyarakat, “sebut Bupati Labuhabatu dr H. Tigor Panusunan Siregar SpPD menanggapi maraknya penyakit masyarkat akhir-akhir ini, Jumat (15/4), saat menyampaikan sambutan, arahan dan bimbingan pada acara Ta`aruf dan tabligh akbar MUI Labuhanbatu di halaman masjid Agung Rantauprapat, dihadiri Ketua MUI Drs H Usman Ahmad, Sekretaris Drs H Abdul Hamid Zahid dan bendahara H. Yusran Yunus, pengurus DPW MUI Sumatera Utara, Wakil Bupati Suhari SIP, Ketua DPRD Hj. Eliya Rosa Siregar, Kapolres Labuhanbatu AKBP Hirbak Wahyu Setiawan, para kepala SKPD, ormas islam dan undangan.
Bupati dr H Tigor pada kesempatan itu juga menyampaikan terimakasih untuk MUI Labuhanbatu yang berhasil menenangkan umat Islam didaerah ini tidak terpancing atas beredarnya buku dan VCD penistaan agama yang diamankan polisi di Aeknabara Kecamatan Bilah Hulu.
“Apabila kejadian tersebut tidak cepat diredam, saya tak bias bayangkan apa yang terjadi di daerah ini, “Kata dr H Tigor yang juga sebagai Dewan Penasihat MUI labuhanbatu pada acara yang di hadiri ketua MUI, sekretaris Drs H Abdul Hamid Zahid dan bendahara H. Yusran Yunus, pengurus DPW MUI Sumatera utara, wakil bupati Suhari SIP, ketua DPRD Hj Ellya Rosa Siregar, Kapolres labuhanbatu AKBP Hirbak Wahyu Setiawan, para Kepala SKPD, ormas Islam dan undangan.
Ta`aruf dan tabligh akbar itu digelar di Kantor MUI kawasan Ujung Bandar tanpa aula .Bupati Labuhanbatu dr H Tigor merasakan kantor itu membutuhkan aula tempat pertemuan dan dia merasa bertanggung jawab.
“Saya tahu keberadaan kantor dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Labuhanbatu saat ini tidak memiliki aula. Apabila seluruh pengurus MUI Labuhanbatu mengadakan rapat, tidak ada lagi ruang untuk tempat duduk. Oleh sebab itu menjadi tanggung jawab saya membangun aula MUI ini, dan tolong saya ingatkan apabila lupa, “ujar Bupati Tigor
Dia menyebut MUI sebagai organisasi tempat berkumpulnya para ulama ttidak akan berpihak kepada siapapun. “MUI tidak kemana-mana, tetapi ada dimana-mana. Seperti pada pilkada yang lalu, MUI labuhanbatu merasakan panasnya tekanan dari atas, tetapi mendapat dorongan kesejukan dari bawah, “ujarnya.
Ketua MUI Labuhanbatu Drs H Usman Ahmad mendukung kerjasama itu, katanya, MUI yang lahir 26 juli 1975 merupakan organisasi sebagai penyambung lidah masyarakat dengan pemerintah dan penyambung lidah pemerintah kepada masyarkat.
“Kalau boleh diibaratkan, MUI adalah kue bingka yang sedang dipanggang di antara dua bara api. Apabila terlalu dekat ke atas, maka dibagian bawah tidak akan masak. Demikian juga sebab baliknya, apabila terlau dekat ke bawah maka akan mentah dibagian atas, “katanya berpesan dengan ungkapan : melangkahlah sejauh kaki melangkah dan melihat lah sejauh mata memandang. Jangan melangkah sejauh mata memandang dan memandang sejauh kaki melangkah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar