Rabu, 20 April 2011

Perbedaan UN Bisa Perbaiki Kelulusan Siswa

>> Muh Yusuf
Mamuju, SBN---Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, merasa optimistis, perbedaan metode pelaksanaan Ujian Nasional tahun ajaran 2010-2011, akan bisa memperbaiki tingkat kelulusan bagi siswa di daerah itu.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sulbar, H.Jamil Barambangi, di Mamuju, Kamis (14/4), mengemukakan, banyak nilai plus dengan pemberlakuan UN 2011 karena hasilnya bukan menjadi penentu kelulusan bagi siswa.
"Dulu banyak siswa yang berprestasi di sekolah bahkan mengalami rangking pertama ada yang gagal UN, namun kali ini siswa seperti itu kecil kemungkinan tidak lulus karena nilai ujian akhir sekolah (UAS), hasil rapor akan digabung dengan hasil UN," kata dia.
Karena itu, kata dia, para siswa di Sulbar khususnya tingkat SMU/MA, tidak perlu terlalu tegang menghadapi pelaksanaan UN dan harus percaya diri untuk menghadapi ujian tahap akhir bagi siswa tersebut.
Jamil mengemukakan, pihaknya mempridiksi tingkat UN lebih baik dari tahun sebelumnya karena saat ini frekuensi pelaksanaan tri out cukup tinggi.
"Hasil uji coba yang dilaksanakan di sekolah-sekolah menunjukkan hasil maksimal. Kita harap, gambaran hasil uji coba ini tetap terjadi pada pelaksanaan UN itu sendiri,"terangnya.
Ia mengemukakan, pihaknya menargetkan angka kelulusan UN tahun ini minimal tercapai 90 persen dan bahkan bisa melampaui angka kelulusan sebelumnya sekitar 98 persen.
"Kami target minimal 90 persen ini sesuai dengan beberapa indikator proses pembelajaran yang dilakukan oleh pihak sekolah seperti pelaksanaan tri out dan beberapa proses tambahan pembelajaran kepada siswa," jelasnya.
Perbedaan metode pelaksanaan UN tahun ini kata dia, karena pelaksanaan UN hanya sekali dan tak ada UN susulan. Tetapi nilai plusnya karena hasil UAS, raport akan dibobot dengan hasil akhir UN dengan nilai kelulusan 5,5.
Dalam pelaksanaan UN yang akan datang, terdapat lima paket soal dalam setiap ruangan sehingga peluang peserta untuk melakukan saling nyontek sama sekali kecil kemungkinan terjadi.
"Peluang saling tiru oleh peserta UN sama sekali tidak ada karena jangankan di sampingnya, dua baris kebelakang atau dua deret ke belakang atau samping kanan dan kiri serta kemuka akan berbeda soalnya dari lima paket soal yang tersedia," katanya.
Jamil menambahkan, perbedaan metode pelaksanaan UN 2011 juga akan mampu memperbaiki tingkat kejujuran UN yang pada 2010 Sulbar termasuk salah satu daerah yang dianggap tingkat kejujurannya buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar