>> LH/team
Psidempuan, SBN---Diduga telah terjadi persekongkolan yang melawan hukum dilakukan oleh Kadis Pendidikan Paluta Drs Hajairin Hasibuan, pejabat pembuat komitmen Drs Abu Nasir Siregar, asisten lapangan pelaksana kegiatan Ali Siddik Harahap ST, pengawas lapangan Abdul Hakim Simatupang bersama dengan direktur CV.Sinar Mutiara Intan Sakiman dalam pembangunan perpustakaan SDN No 100720 Sihopuk Baru Kecamatan Halongonan nomor paket 10 nilai kontrak 97.913.000,-.
Diduga pencairan dana proyek tersebut pada tanggal 23 Desember 2010 dan dinyatakan pekerjaan telah selesai mencapai 100% sedangkan menurut nara sumber yang dapat dipercaya pada tanggal 23 Februari 2011 proyek tersebut diduga belum mencapai 100% bahkan pada tanggal 23 Februari 2011 Kadis Pendidikan Paluta melayangkan surat teguran kepada Direktur CV. Sinar Mutiara intan dengan nomor surat 421.2/738/2011 supaya bpk sakiman selaku direktur menyelesaikan pekerjaan karena daun pintu belum digantungkan begitu juga daun jendela dan pengecatan gedung. Begitu juga direktur CV. Surya Duha Jaya Ruslan Harahap mendapat surat teguran dari Kadis Pendidikan Paluta dengan nomor surat : 4211.2/739/2011 tanggal 23 Februari 2011 pembangunan perpustakan SDN 100560 Nahula Kecamatan Dolok Sigompulon karena lantainya belum ada. Kalau begini terus sistem kepemimpinan suatu SKPD dipaluta bisa saja kemungkinan yang kena bupatinya. Untuk itu diminta kepada Bupati Paluta untuk bersikap tegas. Demikian disampaikan Kasibinmas LSM GESHINDO DPW Tabagsel di Padangsidimpuan Kamis (14/4).
Dalam hal ini Muhammad Sarip Lubis aktivis mahasiswa tabagsel berkomentar pada SBN. Kejadian ini sangat disayangkan dan diminta kepada Bupati Padang Lawas Utara Drs Bahrum Harahap untuk mengevaluasi kinerja kadis tersebut. Semoga jangan sempat terjadi bawahan yang makan nangka, atasan kena getahnya. Contoh seperti dilangkat mungkin kadisnya yang berbuat ujung-ujungya bupati yang kena. Kalau tidak ada tanggapan kemungkinan besar pendidikan dipaluta akan hancur, kalau sudah hancur paluta mau dibawa kemana ? karena pendidikan salah satu paktor menuju kebangkitan dari ketertinggalan. Saat yang bersangkutan mau dikonfirmasi tidak berhasil karena tidak ada ditempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar