Rabu, 20 April 2011

Ribuan Tabung Gas Elpiji Belum Tersalurkan

>> Muh Yusuf
Mamuju, SBN---Ribuan tabung gas elpiji tiga kilogram hasil konversi minyak tanah yang diprogramkan pemerintah pusat belum tersalurkan ke masyarakat yang ada di wilayah itu.
Pemantauan , di Mamuju, Kamis (14/4), malam, ribuan tabung gas elpiji tiga kilogram ini terlihat menumpuk dengan hanya ditutupi atap rumbia di sekitar kompleks ruko Rangas, Kecamatan Simboro sekitar lima kilometer dari kota Mamuju.
Tumpukan tabung gas elpiji ini terlihat tak terawat dan bahkan di sekitarnya samping kanan dan kiri ditumbuhi semak belukar.
Warga setempat pun khawatir dengan keberadaan tabung gas elpiji tersebut karena tak pernah mengetahui apakah tabung ini berisikan gas atau kosong.
"Selama ini warga takut mendekat dengan tempat penampungan tabung gas itu karena khawatir berpotensi meledak. Mestinya, pihak distributor menyampaikan kepada warga apakah tabung ini berisi atau kosong," kata Hardiman, salah seorang warga kompleks Ruko Rangas.
Dikatakannya, tumpukan tabung gas ini belum tersalurkan karena kemungkinan masih banyak warga yang menolak menkonversi minyak tanah untuk beralih menggunakan gas yang konon mudah meledak.
"Jujur saja, kami ketakutan jika mendengar ada tabung gas elpiji 3 kilogram yang selama ini banyak menimbukan terjadinya ledakan. Makanya, warga setempat masih trauma jika akan dilakukan konversi minyak tanah beralih ke tabung gas elpiji itu,"terangnya.
Terpisah, gubernur Sulbar yang dikonfirmasi terkait terhambatnya penyaluran tabung gas elpiji 3 kilogram kepada masyarakat pengguna minyak tanah ini mengemukakan, sebahagian besar warganya takut menggunakan tabung gas.
"Memang sudah ada sosialisasi yang dilakukan oleh PT Pertamina. Namun, sosialisasi yang singkat itu belum bisa merubah pikiran rakyat untuk menggunakan tabung gas,"kata dia.
Ia mengemukakan, dirinya tetap mendukung program pemerintah pusat untuk menkonversi minyak tanah ke tabung gas. Namun, begitu, pihak distributor harus gencar mensosialisasikan kepada masyarakat.
"Dulu nenek moyang kita tewas akibat ledakan bom para penjajah. Makanya, warga menolak keberadaan tabung gas elpiji karena takut menimbulkan resiko ledakan tabung gas ini,"ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar