>> Muh Yusuf
Mamuju, SBN---Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, memastikan bahwa tak ada Ujian Nasional susulan untuk memperbaiki hasil ujian seperti pada pelaksanaan tahun pelajaran 2009-2010 yang lalu.
"Metode penentuan kelulusan berbeda tahun ajaran sebelumnya. Tahun ini tak ada UN susulan, namun peluang untuk lulus cukup baik karena akan dicombain atau dibobot dengan hasil ujian sekolah maupun ujian lainnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat, H. Jamil Barambangi di Mamuju, Minggu (10/4).
Menurutnya, banyak perubahan sistem penentuan kelulusan siswa pada pelaksanaan hasil akhir Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010-2010 dibandingkan tahun pelajaran 2009-2010 yang lalu.
"Yang paling mendasar perbedaan UN tahun ini adalah sistem soal. Jika tahun lalu soal hanya ada dua paket dalam satu ruangan, maka tahun ini ada lima paket dalam satu ruangan,"katanya.
Jadi kata dia, dalam pelaksanaan UN yang akan datang, terdapat lima paket soal dalam setiap ruangan sehingga peluang peserta untuk melakukan saling nyontek sama sekali kecil kemungkinan terjadi.
"Peluang saling tiru oleh peserta UN sama sekali tidak ada karena jangankan disampingnya, dua baris kebelakang atau dua deret kebelekang atau samping kanan dan kiri serta kemuka akan berbeda soalnya dari lima paket soal yang tersedia,"tuturnya.
Jamil mengemukakan, perbedaan pelaksanaan Ujian Nasional antara tahun Tahun Pelajaran 2009/2010 dengan Tahun Pelajaran 2010/2011. Adapun hal-hal yang mengatur criteria kelulusan maupun pelaksanaan Ujian nasional diatur pada Permendiknas Nomor 45 dan 46.
Pada pelaksanaan UN tahun ini kata dia, tak lagi menempatkan tim pemantau independen (TPI) karena kehadirannya tidak memberikan kontribusi positif terhadap pengawasan UN itu sendiri.
Demikian halnya dengan pengawas ruang ujian yang pada tahun lalu ditetapkan dinas pendidikan namun kali ini ditetapkan langsung perguruan tinggi Universitas Negeri Makassar untuk menetapkan pengawas ruang ujian untuk SMA/MA, dan SMK bersama dengan Dinas Pendidikan.
Ia mengemukakan, jika dulu hasil ujian sekolah dan nilai hasil ujian nasional masing-masing berdiri sendiri dan sama-sama menentukan kelulusan dari satuan pendidikan dan berubah dari nilai sekolah, yang terdiri dari gabungan nilai ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor diberi bobot 40% untuk menentukan kelulusan UN.
"Sekali lagi, nilai UN saat ini akan diberi bobot 60% dan nilai sekolah diberi bobot 40% dalam penentuan kelulusan," papar Jamil.
Dia menambahkan, pelaksanaan UN untuk tingkat SMA/MA akan dilaksanakan pada 18 April dan UN tingkat SMP akan dilaksanakan 25 April dan bagi SD akan berlangsung 12 Mei 2011.
"Nilai standar hasil UN tidak mengalami perubahan atau tetap sekitar 5,5. Tahun ini kami menargetkan kelulusan bisa sekitar 90 persen,"kuncinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar